Pertama Kali Kami Sekeluarga Nginap Di Homestay Rumah Adat Batak
Yup itu benar bah, ini adalah pengalaman pertama kami sekeluarga untuk bermalam dan tidur di sebuah rumah adat Batak. Asli rumah adat batak, maksudku gak pala asli asli kali lagi lah soalnya ada beberapa bagian yang sudah digantikan.
Rumah adat batak toba ini sudah dijadikan homestay loh, dan untuk umum pulak itu. Kalau aku dan ada temanku dalam ceritaku ini sudah sering sekali datang ketempat ini. Karena satu tahun lalu terakhir kami kesini selalu membawa tamu bule untuk tinggal dan berkegiatan di desa ini. Coba baca tulisan ini: “Tamu Amerika Menari Tortor Batak, Yang Jagoan Bah“
Tulisan ini adalah tautan dari tulisan pertama yang berjudul: “Mau Piknik Ke Danau Toba. Pernah Gak Klen Ceritanya Begini?!“. Jadi lanjutan rencana di Panatapan Danau Toba itu kita sepakat untuk nginap saja di homestay rumah batak. Langsunglah kutelpon kenalan lama yang mengelola homestay rumah adat batak itu. Tibalah kami disana sekitar pukul 8 malam lewat sikitlah, karena abang yang mengelola homestay rumah adat batak itu masih diluar ada kebaktian malam, kami menunggu saja di mobil. Hujan lebat pulak, sepanjang hari hujannya tiada henti bah.
Kamipun dipersilahkan masuk sekitar pukul 9 malam karena kakak dan abang yang mengelola homestaynya sudah pulang dari kebaktian, langsunglah kami masuk dan mempersiapkan makan malam. Yang apanya lagi, kakak yang pulang dari kebaktian malam mereka membawakan mie gomak kuah. Ahk cocok kali, soalnya kami juga sudah mempersiaplan bekal makan malam kami.
Setelah makan malam, kamipun sedikit bercerita kepada anak-anak sedikit soal rumah adat batak yang kami singgahin. Karena ini adalah pengalaman pertama kami nginap di homestay rumah adat batak. Memang bukan seratus persen lagi orginal sebab ada beberapa bagian yang sudah digantikan seperti atapnya sudah dari seng. Memang dulunya adalah atap rumbia, karena sering terjadi kebakaran rumah adat batak digantilah seng untuk menghindari musibah yang serupa.

Suasana didalam rumah adat batak ini kedap suara, namun kita bisa mendengar dengan jelas suara dari luar rumah karena terbuat dari kayu kan. Trus didalamnya agak hangat, dan plong lapang. Kitapun gelar tikar dan kasur tidur ramai-ramai disini. Asyiklah, kita bisa tidur ramai-ramai bersama anak-anak. Semua bahagia, malam ini kita tidur pulas dan renges pastinya.
Homestay Rumah Adat Batak ini terletak di Desa Jangga Dolok di Huta Toruan. Ada sekitar 4 rumah adat batak dijadikan homestay, ada juga rumah warga disini yang sudah dijadikan homestay berdampingan dengan rumah induk. Kalau untuk harga homestay yang jelas lebih murah dari harga hotel yang ada disekitaran danau toba. Kek gitulah.